Laman

Sabtu, 11 Agustus 2012

Setulus Kata Maaf

Minal aidin wal faidzin... Mohon Maaf Lahir dan Batin...


Bulan Ramadhan mulai mendekati penghujung akhir, mulai bersiap menyapa hari kemenangan. Hari yang dinanti seluruh umat muslim di setiap penjuru dunia. Ada saat dimana kata maaf mulai berhamburan keluar dari bibir. mengucap sepatah kata yang diharapkan mampu menghapuskan segala kesalahan yang telah diperbuat.
Kesalahan yang mana? Kesalahan pada siapa?
Kesalahan terhadap sesama manusia. Selalu saja dikatakan kesalhan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kenapa? Karena terkadang kita melakukan sebuah kesalahan yang sebenarnya kita tidak tahu bahwa itu adalah sebuah kesalahan.
Pemikiran setiap orang berbeda, jadi apa yang kita pandang baik, belum tentulah baik menurut oranglain. Harus ada ketulusan yang benar-benar tulus lahir dari dalam hati untuk melenyapkan segala prasangka salah yang tertuju pada setiap orang yang selama ini kita dakwa sebagai orang yang bersalah pada kita. Kita harus menyadari bahwa memang tidak ada manusia yang luput dari dosa, dari kesalahan, dari kekhilafan.
Dan di hari yang penuh kemuliaan itu, terhapuslah segala rasa bersalah, karena semua kembali berawal dari nol (dah kayak iklan SPBU aja).
Semoga memang benar-benar masih ada rasa tulus untuk memaafkan sesama, seberapapun beratnya kesalahan itu di mata kita, namun dengan lapangnya kita memaafkan, insya allah, Allah akan semakin menyayangi kita sebagai hamba-Nya yang bijak. Aamiin.

Selasa, 07 Agustus 2012

Al-Qur'an: Surat Cinta dari Allah

Bismillahirrohmannirrohim...

Dengan Menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...

Dalam setiap ayat yang tertertulis dalam surat-Nya, nampaklah kebesaran dan kebenaran yang Dia miliki...



Mendengar kata "surat cinta" saja pasti akan membuat bahagia bagi siapapun yang pernah menerimanya. Dalam surat cinta, pastinya ada hal-hal yang menggembirakan hati si pembaca. Begitu pula dengan Al-Qur'an yang merupakan surat cinta dari Allah SWT.
Tentu saja surat cinta dari Allah begitu indah, begitu mulia dan begitu menggembirakan. Di dalam surat tersebut lengkap dengan kabar gembira, petunjuk, peringatan dan hal-hal yang akan membuat si pembaca semakin di sayangi oleh Allah.
Surat cinta tersebut juga akan selalu di baca oleh si pembaca. Kenapa? karena ada begitu banyak hal yang pelru ditadaburi, ada banyak hal-hal tersirat yang perlu diketahui lebih jelasnya. Semakin sering surat itu di baca, akan semakin rindu si pembaca di buatnya.
Siapa yang tidak merindukan Allah? Tentu saja semua muslim akan merindukan Allah. Ingin berjumpa dengannya. Bahkan setiap hari akan selalu menyebut nama-Nya dalam setiap hembusan nafas. Melalui dzikir terus saja menyimpan rasa rindu untuk bersua.
Di dalam surat cinta tersebut maka di jelaskanlah bagaimana si pembaca dapat berjumpa dengan-Nya. Berbuat hal-hal yang baik dan bijak, hal-hal yang disukai oleh-Nya. Dengan berbaik hati kepada sesama dan kepada-Nya, maka akan terus berlimpah kasih sayang-Nya kepada si pembaca.
Sudah diterangkan pula bagaimana kita dapat mencinta Allah SWT sepenuh hati, sepanjang masa. Pernahkah mendengar rukun Islam? seperti itulah langkah-langkah bagaimana kita cara kita mencintai Allah.

  1. Pertama, untuk mencintai Allah dengan lahir batin tentu saja harus ada pernyataan, ikrar. Dengan mengucap dua kalimat syahadat, maka resmilah cinta kepada Allah dalam diri kita dan di akui oleh-Nya karena kita juga mengakui kebenaran atas keberadaan-Nya..
  2. Kedua, untuk membuktikan cinta kita kepada Allah, dirikan sholat. Allah telah memberikan segala yang kita butuhkan di dunia yang Dia ciptakan dengan begitu sempurna, dan dengan sholat kita bersyukur dan mencinta-Nya.
  3. Ketiga, atas keberadaan cinta pada Allah dalam hati kita, dan atas pemberian rezeki kepada kita yang telah di atur-Nya, sepantasnya kita berbagi kepada sesama, memberikan sebagian dari apa yang kita miliki. Hal itu Dia perintahkan dan sangat Dia sukai.
  4. Keempat, menahan segala hawa nafsu dalam diri, dan memasrahkan diri kepada-Nya adlaah hal lain yang juga Dia perintahkan.
  5. Kelima, berkunjung ke rumah-Nya, baitullah. Niscaya akan kita temukan mukjizat-mukjizat yang nampak dari pendahulu kita. Akan semakin rindu untuk kembali berkunjung sepulang kita dari rumah-Nya.

Allah SWT juga pasti akan menguji si pembaca, mencoba menilai kadar cinta kepada-Nya. Maka di berikannya beberapa masalah yang sekiranya dapat menggoyahkan hatinya, apakah si pembaca dapat bertahan dan terus bersimpuh mencintai sang Illahi, ataukah berpindah ke lain hati?
Setiap janji yang disebutkan Allah dalam setiap surat-Nya pasti akan dia tepati, asalkan kita tetap setia kepada-Nya.
Berbekalah sebelum menemui-Nya, dengan segala amalan yang Dia sukai, dengan segala hal yang dia perintahkan.
Beriaslah sebelum berjumpa dengan-Nya, dengan basuhan air wudhu setiap harimu.
Basahilah bibirmu dengan lafadz Allah, agar bibirmu semakin indah dan semakin Dia suka.
Kilaukanlah binar matamu dengan pandangan-pandangan yang Dia ridhoi, jagalah pandanganmu agar tak keruh cahaya matamu ketika bersua dengan-Nya.
Indahkanlah suaramu dengan lantunan kalam Illahi, maka ia akan suka dengan suaramu.
Surat cinta itu akan terus terjaga hingga akhir waktu dan bumi telah rapuh untuk membawa muatan muatan makhluk-makhluk terkutuk. Dan hingga saat itu tiba, teruslah mencari petunjuk dan sebarkanlah kabar-kabar gembira yang terdapat dalam surat cinta tersebut.

Letter to Rohmad


"Cinta sejati hadir bukanlah saat kita bersanding, akan tetapi ketika kita merasa bahwa kita selalu bersama meski kita di ruang dan waktu yang berbeda..."


Ketika mata terpejam, aku melihat banyak bintang. Aku tak mengerti, darimana datangnya kelip itu. Yang aku tahu, semuanya begitu indah. Mungkin harusnya ku katakan padamu lebih awal, bahwa bintang itu begitu bercahaya, seperti tatapan matamu.
Kau tahu, ketika aku mengetahui bahwa kau juga mencintai raga ini, mencintai hatiku, mencintai seluruh yang ada dalam diriku, sungguh, aku sangat bahagia. Aku seakan melihat pelangi di sudut langit senja. Begitu indah.
Kau tahu, ketika aku mengetahui bahwa kau sedia menerimaku apa adanya, mau membawaku ke dalam kehidupan yang lebih baik, menjadikan diri ini sempurna dalam kesempurnaan cintamu, aku sangat tersanjung. Aku seakan menjadi satu-satunya bidadari di dunia ini, yang terindah, yang kau miliku.
Akan tetapi mengapa, mengapa ketika jemari kita telah terpaut satu, ada yang berusaha pisahkan. Ah, andai saja setiap nada cinta yang tercipta hanya dari kita berdua, tak ada yang mengusik, alangkah bahagianya hidup yang kita lalui bersama.
Sakit rasa di hati ketika ku ketahui bahwa yang mencoba memisahkan kita adalah keduaorangtua kita. Orang yang selalu kita cintai, kita hormati, yang selalu berkata bahwa mereka mengharapkan kebahagiaan untuk kita, tapi kenapa harus seegois ini.
Kau tahu, selama ini yang ku tahu adalah jodoh di tangan Allah SWT. Sudah di atur oleh sang Pencipta. Tapi yang ku lihat sekarang, jodoh itu di tangan orangtua. Sudah diatur begitu rupa oleh mereka.
Jika kita membangkang, sudah pasti kata “durhaka” tersemat dalam diri kita. Seandainya kita menurut, ah, itu sama saja membunuh kita secara perlahan. Karena kau adalah canduku, aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu. Apakah kita nanti jika jadi orangtua akan seperti mereka? Ah, aku juga tak tahu pasti.
Kata mereka aku tak akan bahagia denganmu. Tapi siapa yang menentukan kita akan bahagia atau tidak. Kita yang menggenggam masa depan, bukan mereka. Tanggung jawab mereka hanyalah memberi restu.
Seandainya alasan mereka untuk menolak keberadaanmu sebagai pendampingku begitu masuk akal dan dapat ku terima, aku pasti akan mundur dan menuruti keinginan mereka. Tapi terkadang alasan mereka begitu absurd dan tak boleh ku ketahui kejelasannya. Adakah yang tersembunyi? Ataukah aku memang sudah dijodohkan dengan yang lain. Aku pun tak mengerti.
Jika surat ini sampai di tanganmu, yakinlah aku selalu menjaga cinta kita. Bahagia ini milik kita berdua. Suatu saat nanti akan kita buktikan pada mereka, bahwa kita ini memang ditakdirkan untuk bersama, meskipun itu harus dengan mati bersamamu.
Dengan seluruh cinta kasih yang kumiliki. Aku berjanji setia menjaga cinta ini. Tak usah dengar apa kata orang yang ada disekelilingmu. Yakin sajalah bahwa diriku selalu ada untukmu, disampingmu, menemani setiap langkahmu.
Bahkan hingga nanti mataku tak lagi terpejam, dan bintang-bintang itu menghilang, aku ingin kau disisiku, dan bintang-bintang itu tergantikan dengan binar matamu.
Terimakasih untuk seluruh kisah cinta yang telah kita mulai bersama. Saatnya kita lanjutkan kisah ini dan berharap agar jemari kita tetap saling bertautan.


Zulaikha

*) ala Romeo and Juliet