"ada kita berdua
dalam mimpi pagi ini
tapi aku lekas membuka mata
dan semua mendadak pergi..."
Kisah ini ditutup paksa. Tanpa rencana ataupun aba-aba. Tiba-tiba
semua bungkam. Buram dalam pandangan. Dan yang tersisa hanyalah pekik tangis
dan ratapan yang menyayat. Bukan lantang terdengar di telinga. Tapi menusuk
perih dalam batin yang masih tereka bentuknya.
Hati yang dilumuri janji, dan seluruh harap yang tumbuh
berkembang, sontak layu tak berbekas. Meninggalkan kelopak yang berguguran, tak
menyisakan tunas ataupun biji untuk melanjutkan kisah. Semua tiba-tiba kering
dan memudar
Apakah yang sebenarnya terjadi. Tak ada saksi untuk
membuktikan segala ucap dan rangkaian kata manis yang kurengguk selama ini. Tiba-tiba
semua memahit dalam lidahku. Rasa ini tiba-tiba menjadi kelu. Ah, pilu.
Batin yang terkoyak bukan alasan untuk duduk nelangsa
meratapi kisah kemarin. Kenangan yang terserak, denting jarum jam yang
berderak, hanya segelintir keping masa yang ku kumpulkan dalam kotak memori. Entah
nanti akan ku simpan di sudut mimpi, ataukah ku buang agar hanyut bersama
genangan lalu.
Tak ada pias, tak ada bias, tak ada bekas. Semua berlalu
begitu saja. Tertutup dan terganti secara tiba-tiba. Apa yang terganti? Waktu pun
tak akan kembali. Yang terganti hanya lembaran yang tadinya kucoba rapikan,
kini semakin kusut tak beraturan. Harus ku apakan? Ku buang dan mencari
penggantinya?
Lupakan. Masih ada hal lain yang harus ku kerjakan. Bukan tentang
mimpi atau memori yang kucoba tutupi. Tapi tentang hidup dan nafasku esok hari.
pertamax :D
BalasHapusliat punyaku ya: http://yulaikharivera.blogspot.com