Laman

Kamis, 05 Juni 2014

Buka (Sebelum) Puasa














//
hilang lelahku saat kita bersama,
berikan terbaik untukmu disana,
bersinarlah bagai bintang yang bersinar di angkasa,
ole ole ole ole, super elja ole ole
ole ole ole ole, super elja ole ole
//


Kekalahan yang berlanjut dengan hasil seri terang saja membuat kami semua sakit hati. Bukan saja kecewa pada pemain, tapi lebih kepada hal-hal lain yang menjadi latar belakang ketidaknyamanan hunian di lapangan. Selalu saja ‘misteri’ babak kedua melingkupi benak kami, gol perdana di babak pertama tak menjadikan keberuntungan berpihak pada super elja. Justru sebaliknya. Mungkin iya ada kejanggalan dan keganjilan disana. Dan kita disini hanya bisa mengutuk dan mencaci.

Raut wajah lelah dan kecewa semoga lekas luruh dan kembali semangat melingkupi kalian para punggawa, para pengawal super elja.

Rabu (4/6) pagi, kuawali dengan kegiatan yang entah mengapa selalu bersamaan dengan laga kalian, bimbingan skripsi. Pagi ini tak seperti sebelumnya, lancar-lancar saja, bahkan sempat berdiskusi dan bercanda dengan dosen pembimbing, firasat baik untuk kalian nanti. Usai dari kampus, lekas saja prepare untuk laga malam nanti.

Meski sebenarnya harus ku akui, badan ini letih dan belum sempat istirahat dengan layak, tapi demi kalian, tetap saja aku berangkat untuk mendukung dengan penuh semangat. Suara juga terasa pas-pasan, badan panas dingin, tulang berasa pengen copot. Ah, sudahlah.

Tiket sudah ditangan, posisi masih sama seperti sebelumnya, tribun selatan pojok barat atas dekat sudut patahan. Berjajar rapi dan siap bernyanyi. Belum juga laga dimulai, kami sudah disuguhi pertunjukkan Falcao yang berkeliling lapangan dengan drum yang diikatkan pada pinggangnya, sesekali ditabuhnya drum tersebut.

Peluit berbunyi, dan kami sudah bernyanyi, tetap dengan awalan lagu Padamu Sleman, semangat kami kian menyemarakkan. Laga berlangsung, gegap gempita kami terus tersalur hingga gol pertama berhasil dicetak. Kemudian berlanjut hingga gol ketiga.

Turun minum, masih seperti biasa, kami tergelak melihat kelakuan Falcao yang seakan tak ada matinya mengganggu latihan tim lawan. Aku sendiri sibuk dengan air minumku, mencoba mengembalikan rasa tenggorokan yang kian kering saja.

Babak kedua dimulai, dan kami terus bernyanyi, berharap tidak kecolongan gol ataupun terpuruk lagi. Dan semuanya diluar ekspektasi kami, gol yang tercetak mencapai angka lima. PSS Sleman seakan tengah kehausan, meneguk kemenangan langsung dengan lima gol tanpa balasnya. Gegap gempita kami sudah tak terbendung lagi, meski sebelumnya capotifo sempat menceramahi kami, untuk tetap fokus dan bernyanyi lantang.

Dan pada akhirnya, seluruh stadion diliputi kabut asap, tidak lagi dual flare yang official nyalakan, empat langsung, seakan flare tersebut sedang ber-quartet ria. Terima kasih PSS Sleman. Selamat beristirahat sejenak pahlawan, sebelum nanti pada akhirnya akan kembali berlaga setelah jeda libur bulan puasa. Tak sabar mendukung kalian lagi, tak sabar berjumpa kalian lagi, tak sabar menyambut kemenangan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar