//
Cicak-cicak di dinding,
diam-diam merayap,
datang seekor nyamuk,
hap, lalu ditangkap...
//
Hei, kamu ingat lagu itu. Ya, lagu semasa aku masih kanak-kanak, mungkin kamu juga. Aku selalu berfikir, betapa sabarnya makhluk bernama cicak itu sehingga mau berlama-lama menunggu makhluk bersayap bernama nyamuk. Kamu pasti tahu kan kalau cicak itu hewan yang nggak bisa terbang? Yang bisanya melekat erat di dinding atau pohon?
Kamu tahu, kamu itu ibarat nyamuk dan aku adalah cicaknya. Perumpamaan yang tidak masuk akal kan? Tapi kurasa itu tepat untuk menggambarkan keadaan kita. Kamu seperti nyamuk yang sibuk terbang mencari mangsa, berpindah dari satu makhluk ke makhluk yang lain. Berburu kesenanganmu sendiri. Dan aku disini cuma bisa menunggu.
Kamu tahu, aku terus saja mencari kesempatan ketika kamu datang. Tapi tak jarang kamu hanya melebihkan harapku saja. Kamu mengitariku, kemudian berlalu pergi mencari mangsa yang baru. Ah, selalu begitu kamu. Dan tinggal aku sendiri, menatapi langit-langit kamar yang kosong, diselingi kilau lampu yang sebenarnya temaram.
Kamu tahu, aku tetap saja sabar disini menunggu. Menunggu kamu kepayahan setelah berburu berpuluh-puluh mangsa, mungkin ratusan atau ribuan. Dan ketika kamu kepayahan, tertatih-tatih dengan beban yang menyakitimu, kamu tahu, aku tetap disini menunggu.
Hanya satu yang tidak kamu tahu, aku menunggumu terpuruk, hingga aku dengan bebasnya menerkammu, melumatmu. Kau berfikir aku akan membelaimu dan meninabobokkan kamu agar hilang letihmu? Tidak, aku akan menghancurkanmu hingga tak bersisa, hingga kamu tak bisa lagi mencari mangsa.
Kau tahu diluar sana banyak yang merasakan sakit karenamu? Karena ulahmu? Jelas saja kamu tidak tahu, karena kamu selalu tertawa diatas luka yang sebenarnya kau cipta. Dan aku disini, yang terus saja sabar menunggumu, terus memandangimu dari kejauhan, sudah bersiap untuk menghabisimu, mencabik-cabikmu, kemudian membaginya dengan pasanganku. Dan saat itu tiba, aku akan tersenyum bahagia.
wahahaha kejem....tapi keren lho...
BalasHapushahaha..... makasih, saya memang kejam yam... :D
Hapus