Selasa (12/8), hari ini adalah hari yang ku tunggu-tunggu. Bukan
hanya karena ada janji dengan dosen untuk bimbingan, akan tetapi karena PSS
akan bertanding dengan Perseman Manokwari. Hari sebelumnya aku masih di atas
gunung, melepas kerinduan dengan orangtua, beruntung ada sms dari temanku yang
mengabarkan bahwa hari ini akan bimbingan, sehingga punya alasan untuk turun ke
Jogja.
Pagi hari, sudah duduk manis di perpustakan Universitas
Sanata Dharma, menunggu dosen dengan setia. Semua berjalan lancar, memang tidak
seperti biasanya yang lebih sering ditolak duluan sebelum mengumpulkan tumpukan
kertas bernama skripsi itu.
Ini adalah firasat baik untuk malam nanti. Biasanya kalau
bimbinganku lancar seperti ini, PSS bakal menang besar. Meski sebelum berangkat
ke stadiun harus meeting dulu dengan salah satu temanku. Kebetulan kami sedang
ada proyek untuk membuat komik, jadi sambil bersantai di salah satu foodcourt
Malioboro, kami berdiskusi sambil bercanda bersama.
Sepulangnya dari meeting, kami langsung berangkat ke rumah
salah satu temanku yang seolah sudah menjadi markas kami. Disana sambil
menunggu salah satu anggota pasukan lagi, kami siap berangkat.
Sesampainya disana, dan laga sudah siap dimulai. Tidak seperti
biasanya, tidak ada ladies yang menyodorkan kardus tempat sumbangan koreo. Nihil.
Tidak ada celoteh dan teriakan mereka, rasanya ada yang kosong, ada yang
kurang. Hampa.
Masih ditempat yang
sama, tribun selatan bagian barat dekat sudut patahan. Memang teriakan-teriakan
yang kami lantangkan tak sekeras di bagian tengah, tapi tetap saja tak menyurutkan
semangat ini untuk ngechant, untuk mendukung PSS Sleman.
Permainan awal masih terlihat kaku dan belum ada tanda-tanda
kemenangan. Jujur dalam hati geregetan, bagaimana tidak, suasana ditengah tak
sepanas belakang tribun. Begitu gol pembuka dilesakkan, sontak seluruh tribun
bergemuruh, kemudian permainan mereka berubah. Menjadi begitu memikat. Kami semua
menikmati.
Tetap saja di waktu turun minum, ‘falcao’ masih sibuk
bermain-main dengan para pemain cadangan tim lawan. Kali ini kami semakin dibuat
tertawa tergelak-gelak oleh kekocakkannya. Babak kedua dimulai, dan Elang Jawa
makin ganas saja. Meski sempat kebobolan satu gol, tak apa, untuk bekal mereka
pulang nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar