Laman

Jumat, 21 September 2012

Pekatmu















Kunang-kunang menghitam
Terkungkung dalam sumbu malam
Meludahi kabut dan sinar lampu
Karena tak peduli laramu

Sumpah serapahmu tersimpan
Dalam ribuan kaleng botol dan lukisan
Pedas perih tak beri kesempatan
Buatmu terangkan satu kecap alasan

Dan kunang-kunang terus berlari
Dengan irama dan denting melodi
Bawa seluruh mimpi yang tak bertepi
Di sakumu dan di genggam jemari

Luluh lantak rasa dan asa
Biar terserak dan berkeping pecah
Hilang
Remuk  dalam sentuhan
Dan kunang-kunang itu terus padam
Menghilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar