Merindukan embun pagi
Yang biasanya bergelayut manja di ujung daun
Menyemarakan pagi dengan kesejukan
Diantara riuh kicau burung bersahutan
Merindukan terik mentari
Yang hangatnya menyelimuti hati
Panasnya tak kan rasa
Karena adamu adalah indahnya dunia
Merindukan hujan dan rinai
Yang memainkan rintik air dari awan tinggi
Menyapu seluruh kering rindu kemarau
Dan diantara debu-debu yang basah beku
Merindukan bintang mengerling
Manja memindai ujung menggunting
Dan hanya tinggal lipatan hati terangkum
Di ujung jemari yang mengembangkan senyum
Merindukan jerit malam memekik
dan kunang-kunang memadamkan cahaya
redup
dan hanya redup
tinggal redup yang sayup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar