Laman

Rabu, 19 September 2012

Utuh














Rintik hujan pertama
Dalam rindu kemarau akhirnya tiba
Denting nada yang tercipta
Di antara percikan rinai, daun dan bunga
Resonasinya membuka ingatan lama
Membokar makam kenangan rasa

Langit pekat
Tenggorokan rasa tersekat
Sudah biasa mengabai rasa hati
Tak acuh pada memar luka memori

Diam hanyalah pelampiasan
Pada jutaan rasa yang mengoyak jiwa
Biar, biar saja
Terus terpendam dan tak menyala

Hingar bingar pekik jeritmu
Diantara pekat malam langit kelabu
Bukan, bukannya aku tak mau tahu
Hanya ingin katakan aku milikmu
Kamu milikmu utuh

Pias cahaya diantara kelip bintang raya
Panas menyusup relung berbatu
Lepas sudah semua lalu masa
Hanya tinggal ukiran pengakuan dan janji bisu

Aku milikmu
Dan kamu
Milikmu utuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar