Laman

Selasa, 15 April 2014

Aku dan Cinta yang Berlaga








"seiring jejak langkahku, mendukung supereljaku,
jangan pernah kau ragu, kamilah pendukungmu,
satukanlah tekadmu, kobarkan semangatmu,
jadilah yang nomer satu, itulah yang kumau..."



Sejak seminggu yang lalu, badan sudah memaksa untuk istirahat, tapi apa daya, keadaan tak memungkinkan. Hari minggu pun ketika aku pulang kerumah, tak ada waktu untuk istirahat, bahkan untuk sekedar kerokan pun hari mencuri waktu disela-sela kesibukan. Tamu syukuran datang bergiliran, sehingga waktu untuk beristirahat semakin tak berkurang.

Dan hari selasa, menjadi hari dimana aku harus benar-benar sudah berada dijogja, ada janji yang harus ku tepati. Dengan badan masih tak karuan rasanya, aku memaksakan diri untuk turun. Siap datang ke stadion untuk melihat pertandingan klub tersayang.

Meski tetap saja ada sedikit halangan, harus mengajar les sebentar sebelum akhirnya ke sleman. Dan waktu memang terasa begitu singkat, tak ada jeda untuk berangkat. Dan tahukah kamu, semalam menjadi malam yang sangat menyenangkan. Diantara cahaya rembulan, kemudian kerumunan suporter yang bersuara lantang.

Oh iya, aku sempat lupa, tidak memberi kabar pada anak-anak komunitas Brigata Della Sud Montagna. Mereka sudah ada di tribun selatan, sudah bersiap di belakang gawang, sementara aku masih celingukan, mencari tempat yang masih luang. Dan tempat itu di pojok barat atas, aku hanya mampu memandangi giant flag yang berkibar, mencari giant flag milik mereka.

Sms itu muncul, aku yang masih sibuk bercerita dengan temanku, dan ternyata aku salah memberitahu posisiku, ku bilang aku berada di utara. Maklum waktu itu aku sedang memberitahu temanku tentang posisi suporter yang ada di utara dan selatan. Dan maklumi juga, aku disana buta arah, timur ku kira barat, barat ku kira timur, selatan ku kira utara, utara ku kira selatan. Ketika pertandingan hampir usai, sms itu muncul lagi dan berbunyi, kau jadi slemanona saja, hahaha, waktu itu aku masih tak menyadari kesalahan pengertian itu, barulah aku mengerti, ternyata aku keliru memberitahukan posisi.

Oh iya, pertandingan semalam benar-benar menakjubkan. Dengan segala koreo seluruh tribun dan permainan punggawa PSS Sleman, aku benar-benar terpuaskan. Suara lantangku, gegap gempita itu, terima kasih.

Sepulang darisana, badanku sudah semakin tak karuan rasanya. Semakin lemah tak berdaya. Tapi tetap saja, dalam hati terasa lega, lega yang tak terkira.

Terus berjuang super elja, jayalah PSS!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar