Laman

Jumat, 11 April 2014

Tirai Hujan dan Rindu yang Berjatuhan





//
deras, hujan yang turun
mengingatkanku
pada dirimu,
aku masih disini,
untuk setia
//



Malam ini, dapat kuhitung berapa rindu yang bergulir dalam hati. Rindu ini, tinggal menghitung hari untuk terobati. Ah, mungkin bukan terobati, tapi semakin bertambah, bertambah, dan semakin bertambah lagi. Seperti cintaku, yang tumbuh setiap hari.

Empat hari lagi. Dihitung mundur sudah sejak beberapa minggu terakhir. Dan kini, semakin mendekati, semakin menghampiri. Kalian tahu kan siapa yang kubicarakan. Iya, PSS Sleman. Duh, kalian sungguh perhatian.

Hari ini, sembari menikmati rindu ini, ditemani semangkok mie, segelas cappucino caramel blendy, segelas air putih, aku mulai bercengkerama dengan perasaan yang kurasa sejati. Kembali lagi pujangga ini berpuisi. Tapi, apalah arti indahnya kata-kata yang terangkai, jika dibandingkan dengan sejuta rasa dalam hati, lebih.

Masih berkutat dengan dunia maya, demi melihat berita, apa yang sebenarnya terjadi pada super elja. Kemudian gemuruh itu datang, menghapus ingatan tentang kamu dan lamunanku. Iya, aku harus bergeser tempat, agar layar ini tidak dipenuhi embun dan timbunan titik air yang melekat.

Kupandangi kananku, tirai hujan berpadu dengan cahaya lampu, kemudian menampilkan rimbunnya daun bambu. Oh, sungguh syahdu. Kau tahu yang kuingat saat ini apa? Yang kuingat saat ini adalah saat PSS Sleman berlaga, final dengan Lampung FC. Saat itu hujan kan? Ya, aku sangat suka perasaan saat itu. Tak peduli hujan yang mengguyur, angin yang menggebur, kemudian gelegar suara guntur. Apalagi ketika peluit setengah pertandingan berbunyi, kemudian para lelaki yang ada didepanku dengan santainya membuka kaos mereka, sungguh seksi (abaikan pernyataan ini).

Dan malam ini, sekali lagi aku bermimpi, untuk segera esok pagi, kemudian esok pagi lagi, dan esok pagi lagi. Peluit itu akan berbunyi, kemudian pesta roll paper menghujani, nyala flare menerangi, gegap gempita kembang api. Duh, jadi kangen pengen ngechant lagi.

Sudah kusiapkan suara ini untuk lantang bernyanyi. Semoga tidak kena radang tenggorokan lagi. Aku tak mau hanya makan bubur atau bakso kuah lagi. Hahaha.

Semangatku untukmu Super Elja. Cintaku akan selalu dan sepanjang masa. Mari bernyanyi dan lantangkan suara. Agar PSSku menjadi juara.

Welldug~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar