Laman

Rabu, 21 Mei 2014

Happy Birthday My First Love





Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiroo...
Ya Allah, ampunilah aku, ibu, bapakku dan kasihilah mereka, sebagaimana mereka berdua telah mengasihiku sewaktu kecil.
Aamiin.


“Sugeng ambal warso pak, mugi tansah pinaringan sehat... ngapunten ngantos sakniki dereng saged damel bapak bangga.... (2014/05/21 – 08:54)”

“Alhamdulillah anakku wedok sing tansah tak sayang bapak matur nuwun dene kowe ngucapke salam nggo bapak, kosok baline mugo-mugo desy diparingi gangsar gampang cita-citane kabul lan kasembadan sedyane insya ALLAH gusti ALLAH ridho, aamiin.... (2014/05/21 – 12:03)”

Hari ini adalah ulang tahun bapak. Bapak adalah orang yang sangat berpengaruh dihidupku, meski kami jarang berinteraksi secara langsung, beliau tetap paham dengan perkembanganku. Aku dan bapak sama-sama orang yang hemat bicara, bicara seperlunya, dan tidak suka berbasa-basi.

Beliau orangnya kuat dan tegar. Meski begitu pernah sekali aku membuatnya menangis, membuat hatinya hancur, dan saat itu pula aku benar-benar merasa hancur. Bahkan setiap kali kangen sama bapak, aku pasti menangis. SMS yang baru saja sampai padaku itu mengingatkanku pada masa-masa itu.

Bapak orangnya juga gemati, perhatian dan penuh kasih sayang. Meski tidak ditunjukkan secara terang-terangan. Aku sayang sama bapak. Masih terngiang pesan mamakku, “Kalau nyari suami nanti, yang gemati kayak bapakmu, kayak mas-masmu, jangan yang sembarangan, yang akhirnya cuma ninggalin dan bikin sakit hati.”

Air mata ini selalu tumpah, bahkan merangkai kata ini pun linangan air mata ini menggenang di pelupuk mataku, nyaris luber. Bapak, maaf, hingga saat ini aku masih mengecewakan bapak, belum bisa bahagiain bapak, belum bisa bikin bapak bangga. Semoga bapak baik-baik dirumah sama mamak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar