Laman

Senin, 19 Mei 2014

Selebrasi di Penghujung Putaran Pertama





//
panjang umurnya,
panjang umurnya,
panjang umurnya serta juara,
serta juara, serta juuwaaaraaakkk...
//



Jarak antara pertandingan sebelumnya terbilang dekat dengan pertandingan selanjutnya. Gairah kemenangan yang baru saja terasa mungkin seakan terusik sedikit dengan sebuah berita yang tidak sesuai dengan keinginan. Moeniaga sedang menjalani akumulasi kartu kuning sehingga tidak bisa mengikuti pertandingan hari Minggu (18/5). Berita yang beredar mengabarkan bahwa posisi Moeniaga digantikan oleh legiun asing yang tengah paceklik gol, Guy Junior.

Beberapa komentar pedas cukup membuat keyakinan dihati semakin gamang. Namun sebuah status dari salah satu official yang menyebutkan bahwa Guy berjanji untuk mengakhiri masa paceklik golnya dan bermain sesuai dengan apa yang diharapkan oleh seluruh elemen pendukung PSS.

Sementara itu, Minggu pagi ketika menyambut PSS day, harus pergi ke resepsi dulu ke Bantul. Kostum yang begitu rapi dan feminim pagi ini, akan berganti dengan kostum casual untuk nanti malam. Cuaca di Bantul cukup panas, membara seperti smeangat yang bergemuruh dalam dada. Bahagia yang terpancar sejak kemarin berpadu dengan kebahagiaan sepasang sahabatku yang sedang bersanding di pelaminan.

Sore hari meluncur ke rumah temanku, disana kostum mulai terganti. Meski tetap saja ada bekas kostum kondangan yang terpakai. Seperti jilbab pink kesayanganku, kemudian high heels yang tetap melekat dikaki karena aku lupa membawa sepatu kets.

Oh iya, kakaknya temanku meninggalkan syal karena hendak menonton dari tribun timur, so syal itu kami bawa sekalian dengan beberapa roll paper. Tiket sudah ditangan, kami segera meluncur ke stadion yang sudah ramai oleh suporter dan penonton. Diportir kami disambut oleh para ladies yang siap menampung sumbangan untuk coreo, salut untuk mereka yang meski ada yang mengabaikan, tetap berjuang untuk mengumpulkan dana. Dan kami, masih di tempat biasa, tribun selatan bagian barat, tepat di sudut patahan.

Awalan masih berlangsung dengan chant dari slemania, dan beberapa suporter PSBI yang berada di tribun timur sebelah utara mulai bernyanyi lantang. Sementara tribun kami tengah sibuk membagikan kertas untuk coreo. Tak berapa lama kami siap dan mulai bernyanyi lantang, ketika “bintang-bintang” menyala di seluruh tribun, itu berarti coreo dari kami berhasil. Lantang suara terus kami keluarkan hingga tiga gol tercipta.

Ketika turun minum, kami tetap saja tak bisa diam sejenak karena sibuk tertawa oleh tingkah Falcao yang tengah menganggu konsentrasi latihan para pemain PSBI. Gelak tawa kami semakin membuat Falcao bersemangat mengusik mereka, bahkan dia juga mengikuti gerak gerik pelatih. Kontak tawa kami semakin keras saja.

Guy sudah tak lagi paceklik gol, bahkan dua gol sudah dia sumbangkan. Kenapa tidak dari awal musim saja? Kenapa baru sekarang dia menggila di akhir putaran pertama ini? Apakah ada “sesuatu”?

Lepas dari semua itu, kami cukup puas dengan pertandingan yang benar-benar lepas. Mereka bermain dengan begitu bangga. Seluruh punggawa begitu enjoy bermain setelah ditinggal coach “Mbah Galak”. Setelah pertandingan selesai pun, masih ada hiburan tak terduga dari official PSS. Siapa lagi kalau bukan Surya “Kuda” yang kembali menyalakan dual flares ditengah lapangan. Seluruh penghuni tribun selatan pun menyanyikan lagi “Panjang Umurnya”.

Selain itu, selamat ulang tahun untuk PSS Sleman yang akan dirayakan nanti pada hari Selasa (20/5). Dirgahayu 38 tahun. Semoga tetap menjadi kebanggaan.

Sekali lagi, terima kasih pahlawan. Kami benar-benar terpuaskan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar